Benarkah Mobil Matic Lebih Boros Jika Sering Kena Macet?

Kemacetan lalu lintas di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya sudah menjadi bagian dari rutinitas harian. Untuk itu, banyak pemilik mobil matic bertanya-tanya, benarkah mobil jenis ini lebih boros bahan bakar jika sering terjebak macet?
Artikel ini akan mengulas dampak kemacetan terhadap konsumsi bahan bakar pada mobil matik, penjelasan teknis di baliknya, serta tips efisiensi berkendara di kondisi stop-and-go.
Dampak Kemacetan pada Konsumsi BBM Mobil Matic
Pada dasarnya, mobil matik memang cenderung lebih boros bahan bakar dibandingkan mobil manual, terutama saat menghadapi kemacetan.
Hal ini disebabkan oleh karakteristik transmisi otomatis yang mengandalkan torque converter. Sehingga mesin tetap bekerja meski mobil berhenti.
Nah saat sedang mengalami kemacetan, mobil dengan transmisi matic seringkali dalam kondisi D atau drive sambil menahan rem.
Kondisi ini membuat mesin tetap menyalurkan tenaga ke transmisi, meski roda tidak berputar. Sehingga bahan bakar tetap terbakar tanpa menghasilkan jarak tempuh yang berarti.
Selain itu, kondisi stop-and-go, di mana mobil sering berhenti dan berjalan secara bergantian, memaksa mesin untuk berulang kali mengeluarkan tenaga ekstra. Ini terjadi setiap kali mobil mulai bergerak dari posisi diam.
Proses ini membutuhkan lebih banyak bahan bakar dibandingkan berkendara dengan kecepatan konstan di jalan lancar.
Penyebab Teknis Mobil Matic Gampang Boros
Beberapa faktor teknis yang membuat mobil transmisi matic lebih boros saat macet antara lain:
-
Torque Converter
Komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara mesin dan transmisi. Saat mobil berhenti di posisi “D”, torque converter tetap bekerja sehingga mesin harus mempertahankan putaran tertentu, yang artinya bahan bakar tetap terpakai.
-
Putaran Mesin Idle
Mesin mobil matik cenderung mempertahankan putaran idle yang lebih tinggi untuk menjaga responsivitas. Sehingga konsumsi BBM meningkat saat macet.
-
Penggunaan AC
Saat macet, penggunaan AC menjadi beban tambahan bagi mesin. Apabila tetap menyala saat mobil berhenti, maka konsumsi bahan bakar bisa naik sampai 20%.
-
Fitur Start-Stop
Beberapa mobil matik modern sudah dilengkapi fitur auto start-stop yang mematikan mesin saat berhenti lama. Sehingga bisa menghemat BBM hingga 8% dalam kondisi macet. Namun, fitur ini belum tersedia di semua model.
Tips Efisiensi Berkendara Mobil Matic saat Macet
Agar konsumsi bahan bakar tetap efisien meski sering terjebak macet, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
-
Pindahkan transmisi ke netral (N) saat berhenti cukup lama. Misalnya di lampu merah atau kemacetan parah. Ini mengurangi beban mesin dan menghemat BBM.
-
Gunakan mode eco jika tersedia, untuk mengatur respons mesin mobil matic agar lebih hemat bahan bakar.
-
Kurangi penggunaan AC secara berlebihan. Atur suhu kabin pada level sedang dan matikan AC jika memungkinkan.
-
Hindari akselerasi dan pengereman mendadak dan ganti dengan berkendara dengan memperhatikan kecepatan.
-
Jaga tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan. Ban yang kurang angin meningkatkan hambatan gulir dan membuat mesin bekerja lebih berat.
-
Rutin servis dan ganti oli sesuai rekomendasi pabrikan. Mesin yang terawat akan bekerja lebih efisien dan irit BBM.
-
Manfaatkan fitur start-stop jika mobil Anda sudah memilikinya. Fitur ini berfungsi untuk mematikan mesin secara otomatis saat berhenti lama.
Mobil transmisi memang cenderung lebih boros bahan bakar saat sering terjebak macet, terutama jika pengemudi tidak menerapkan teknik berkendara yang efisien.
Namun, dengan pemahaman teknis dan penerapan tips di atas, konsumsi BBM bisa ditekan. Sehingga mobil matic Anda tetap hemat meski harus menghadapi kemacetan setiap hari. Tips menarik lainnya bisa Anda dapatkan di blog Suzuki.